Postingan

Menampilkan postingan dari 2008

Pendoman Singkat Membuat TRA/JSA

TRA - task risk assessment - kalau dibahasakan akan berbunyi penilaian resiko tugas. Sedangakan JSA - job safety analysis atau disebut juga sebagai JHA - job hazard analysis - adalah analisa resiko atau bahaya pekerjaan. Dua-duanya merupakan suatu metode yang sistematis di dalam mengenal dan mengevaluasi bahaya. Dua-duanya dianggap sebagai alat utuk mengenal dan menilai bahaya yang terkait pada pekerjaan yang akan dilaksanaka. Dua-duanya memfokuskan pada aktivitas pekerjaan secara sendiri-sendiri (individual work activity). Dua-duanya adalah proactive hazard identification program. Saya belum menemukan referensinya yang mana duluan dikembangkan antara TRA dan JSA. Namun yang saya temukan di beberapa buku referensi dari NSC - National Safety Council- hanya dibahas tentang JSA. Sedangkan TRA "belum" sepopuler atau tidak ada dibahas di buku yang sama. Saya pun pernah menanyakan kepada HSE Manager saya di perusahaan lama (sekarang beliau HSES manager ASPAC - tinggal di Singa...

Berpikir Positif

Luangkan 5 menit waktu anda untuk membaca kisah nyata dibawah ini, semoga sedikit banyak dapat memberikan manfaat bagi diri Anda...Suatu ketika di Negara Eropa, seorang kriminal buronan negara berhasil tertangkap. Sang kriminal adalah buronan kelas kakap yang telah melakukan banyak sekali kejahatan, perampokan, pembunuhan, terorisme dan tidaklah terhitung daftarnya.Pengadilan Negara menjatuhkan vonis hukuman mati kepadanya dan mereka mulai mendiskusikan hukuman apa yang akan mereka berikan kepada sang kriminal. Mereka memilih beberapa alternatif, diantaranya hukuman gantung, hukuman tembak, kursi listrik, ruang beracun, dll.Pada saat diskusi tersebut berlangsung, seorang ilmuwan mencadangkan suatu metode baru sebagai percobaan untuk memberi vonis hukuman mati, suatu metode yang tidak pernah dilakukan sebelumnya. Mereka pun mendengarkan ide tersebut dan akhirnya mereka pun menyetujui ide tersebut dan membiarkan sang ilmuwan melakukan riset terhadapnya.Sang kriminal dimasukkan kedalam s...

Metal Kaya Versus Mental Miskin

Ada empat jenis manusia di dunia ini. Ada orang kaya dengan mental miskin. Ada orang miskin dengan mental kaya. Ada pula orang kaya dengan mental kaya; syukurlah. Namun ada juga -- celaka sekali -- banyak orang miskin dengan mental miskin. Bukan hanya mental miskin tetapi juga mental iri hati, dengki, dendam serta amarah yang terpendam.Tidak ada orang yang mendadak menjadi kaya -- kecuali bila ia dapat lotere milyaran. Semuanya terjadi lewat usaha dan jerih payah yang keras dan gigih dalam berusaha dan berkarya. Semuanya selalu mulai dari titik nol. Dalam bahasa sononya: "from rugs to riches."Orang miskin kebanyakannya "sangat perhitungan" dalam soal duit-menduit. Soalnya sederhana saja dan amat sangat dapat dimaklumi. Uangnya hanya sedikit sekali dan dapat terhitung dengan jari. Kalau ia tidak pinter-pinter berhemat maka ia pasti akan kesusahan sendiri.Tetapi sebenarnya tidak ada korelasi langsung antara 'kemiskinan' dengan 'kepelitan'. Kemurahan ha...

Dasar Pemasangan Alat Pemadaman Api Ringan

Dasar Pemasangan Alat Pemadam Api Ringan Pasal 4 (1) Setiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan. (2) Pemberian tanda pemasangan tersebut ayat (1) harus sesuai dengan lampiran I. (3) Tinggi pemberian tanda pemasangan tersebut ayat (1) adalah 125 cm dari dasar lantai tepat diatas satu atau kelompok alat pemadam api ringan bersangkutan. (4) Pemasangan dan penempatan alat pemadam api ringan harus sesuai dengan jenis dan penggolongan kebakaran seperti tersebut dalam lampiran 2. PER. 04/MEN/1980 3 dari 15 (5) Penempatan tersebut ayat (1) antara alat pemadam api yang satu dengan lainnya atau kelompok satu dengan lainnya tidak boleh melebihi 15 meter, kecuali ditetapkan lain oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan Kerja. (6) Semua tabung alat pemadam api ringan sebaiknya berwarna merah. Ak3 Kepri

Blasting

Blasting. Ilmu baru buat saya. Ketika disebutkan waktu itu dan yang terbayang adalah mirip-mirip blasting yang sering disebut di perusahaan lama. Grit blasting, sand blasting! Namun, setelah saya bertanya kembali yang dimaskud blasting, ternyata: rock blasting. Atau peledakan batu yaitu meledakkan batu dengan menggunakan bahan peledak (handak). Bahan berupa amonium nitrat dll atau dalam bentuk dinamit sekalian. Ditanam di dalam batu atau di dalam tanah baru diledakkan. Itulah saya sebut ilmu baru buat saya karena saya tidak pernah "bekerja" di tempat seperti itu. Kegiatan blasting ini atau rock blasting atau peledakan batu ini tidak ditemui di dalam permenaker. Namun anda bisa temui di dalam aturan atau perundangan pertambangan. Pulau batu itulah istilah saya setelah melihat, mengamati dalam beberapa minggu dan "memutuskan" bahwa pulau Tanjung Balai Karimun (TBK) memang mengandung unsur batu keras baik berumur muda atau berumur (ter)tua. Ada batu yang sangat keras...