Pendoman Singkat Membuat TRA/JSA
TRA - task risk assessment - kalau dibahasakan akan berbunyi penilaian resiko tugas. Sedangakan JSA - job safety analysis atau disebut juga sebagai JHA - job hazard analysis - adalah analisa resiko atau bahaya pekerjaan. Dua-duanya merupakan suatu metode yang sistematis di dalam mengenal dan mengevaluasi bahaya. Dua-duanya dianggap sebagai alat utuk mengenal dan menilai bahaya yang terkait pada pekerjaan yang akan dilaksanaka. Dua-duanya memfokuskan pada aktivitas pekerjaan secara sendiri-sendiri (individual work activity). Dua-duanya adalah proactive hazard identification program.
Saya belum menemukan referensinya yang mana duluan dikembangkan antara TRA dan JSA. Namun yang saya temukan di beberapa buku referensi dari NSC - National Safety Council- hanya dibahas tentang JSA. Sedangkan TRA "belum" sepopuler atau tidak ada dibahas di buku yang sama.
Saya pun pernah menanyakan kepada HSE Manager saya di perusahaan lama (sekarang beliau HSES manager ASPAC - tinggal di Singapore) tentang perbedaan keduanya. Beliau tidak bisa menjelaskan perbedaannya dan hanya mengatakan dua-duanya sama. Mana saja yang mau dipakai sangat bergantung prosedur apa yang kita rujuk di perusahaan. Di tempat lama memang dikembangkan TRA, dulu-dulunya diadopsi JSA. Dan saya lihat keduanya memang sama saja. Dan dengan bekal "ilmu" itu juga yang saya pakai untuk membuat JSA/JHA di tempat kerja saat ini. Karena itu, saya bersimpul sementara tentang JSA dan TRA bahwa kemungkinan JSA/JHA yang mula-mula dikembangkan dibandingkan dengan TRA. Mungkin saja tujuannya biar keren maka dibuatlah "istilah" baru tentang JSa dengan kulit baru yang disebut TRA. Moga-moga simpulan kata dari saya ini adalah salah dan ada rekan lain yang mau mengoreksinya.
By the way, saya stop soal JSA/TRA dari faset perbedaan. Dan kita lihat persamaannya dalam pembuatannya. Dan secara sederhana ilmu ini juga saya dapatkan dari tempat lama dan saya kembangkan secara mandiri. Lalu dipertajam lagi di tempat baru. Moga-moga pedoman singkat dalam membuat JSA/TRA berikut ini dapat membantu sebagai referensi sederhana.
Langkah-langkah yang saya maksud adalah:
Step -1:
Jenis pekerjaan apa saja yang memungkinkan dibuatkan JSA/TRA?
Pilihlah pekerjaan atau tugas yang akan dibuatkan JSA/TRAnya, antara lain:
Pekerjaan yang ada riwayat atau potensi mencelakakan atau mencederai.
Penyediaan peralatan yang baru;
Tambahan pekerjaan yang baru;
Terjadinya perubahan metode kerja.
Kehadiran karyawan baru yang terlibat untuk mengeksekusi suatu pekerjaan.
Step - 2:
Uraikanlah tugas demi tugas secara detil dan dalam langkah yang logis.
Kenali langkah sederhana beserta urutan-urutan yang hendak dikerjakan;
Batasilah langkah-langkah yang dibuat maksimal 10 langkah (jangan terlalu banyak).
Step - 3:
kenalilah bahaya yang terkait atas langkah-langkah tugas dari pekerjaan yang dibuatkan JSA/TRA-nya.
Bahaya-bahaya yang harus dipertimbangkan antara lain (namun tidak terbatas pada daftar berikut ini):
Tekanan (pressure)
listrik (electricity)
Kimia (chemicals)
Peralatan yang berputar (rotating equipment)
Kendaraan (vehicle)
Ketinggian (height)
Kedalaman (depth)
Ruang terbatas (confined space)
Getran (vibration)
Akses atau jalan keluar masuk (access)
Benda bergerak (moving object)
Benda panas/dingin (hot/cold objects)
Bakteri (bacteria)
Hidrokarbon/terlepasnya gas (hydrocarbo/as releases)
Pertimbangkan juga mekanisme yang menyebabkan cedera berikut ini:
Tertabrak oleh (struck by)
Tersangkut di/pada (caught in/on)
Tertekan/eksersi berlebihan (strain/overexertion)
Benda terjatuh (dropped objects)Bertabrakan dengan (strike against)
Tergelincir/terantuk atau tersandiung/terjatuh (slip/trip/fall)
Terhirup (inhg\haling)
Ledakan/kebakaran (fire/explosion)
Terpajan gas/panas atau bahang (istilah baru untuk heat)/uap/bau/debu/kimia (exposure of gas/heat/vapour/fumes/dust/chemicals
Pertimbangan lainnya adalah:
Pencemaran lingkungan atau dampak negatif (pollution or negative impact to environment.
Kerusakan pada peralatan (damage to equipment)
Faktor manusia misalnya kompetensi, pelatihan, kebugaran, kelelahan dll (human factors i.e. competency, training fitness, fatigue, etc)
Oeperasi simultan atau dadakan (simulataneous operations)
Rekan kerja (fellow employees)
Step - 4:
Kembangkanlah tindakan-tindakan untuk menghilangkan atau mengurangi resiko yang terkait pada pekerjaan yang dibuatkan JSA/TRA-nya.
Hirararki kontrol hendaknya dipakai di dalam menentukan tindakan-tindakan pengurangan resiko.
Eliminasi atau substitusi terhadap proses atau bahan baku yang dipakai.
Pengendalian rekayasa seperti pelindung (guards), bantuan mekanis (mechanical aids), dll
Pengendalian administrasi seperti mengurangi waktu pajanan, mengurangi jumlah karyawan dll
Alat pelindung diri sebagai cara terakhir yang dipakai.
Step - 5:
Catatlah penilaian atas resiko kerja.
Formulir standar yang telah dibuat harus dipakai, minimal (namun tidak terbatas pada yang disebutkan) untuk formulir yang dibuat dan berisi:
Nomor langkah
Jelaskan langkah-langkah tugas/kerja
Bahaya potensial yang terkait
Menajemen bahaya dalam pengendaliannya
Step - 6:
Tinjau ulang atau periksa kembali JSA/TRA yang sudah dibuat dan mutakhirkan atau perbaharui (review & update JSA/TRA).
Kapan tinjau ulang harus dilakukan? Ketika pekerjaan itu selesai. Sebab bisa saja pada kenyataannya di lapangan terjadi hal yang tidak sesuai, dll.
Karena ada bahaya-bahaya lain terlihat yang sebelumnya tidak nampak/ teridentifikasi (unforseen).
Ada terjadi perubahan metode kerja.
Pekerjaan tersebut atau pekerjaan yang sama akan dikerjakan lagi. Bisa jadi ada hal-hal yang berbeda pada waktu dan lokasi yang berbeda namun pekerjaan yang mirip atau sama.
Saya belum menemukan referensinya yang mana duluan dikembangkan antara TRA dan JSA. Namun yang saya temukan di beberapa buku referensi dari NSC - National Safety Council- hanya dibahas tentang JSA. Sedangkan TRA "belum" sepopuler atau tidak ada dibahas di buku yang sama.
Saya pun pernah menanyakan kepada HSE Manager saya di perusahaan lama (sekarang beliau HSES manager ASPAC - tinggal di Singapore) tentang perbedaan keduanya. Beliau tidak bisa menjelaskan perbedaannya dan hanya mengatakan dua-duanya sama. Mana saja yang mau dipakai sangat bergantung prosedur apa yang kita rujuk di perusahaan. Di tempat lama memang dikembangkan TRA, dulu-dulunya diadopsi JSA. Dan saya lihat keduanya memang sama saja. Dan dengan bekal "ilmu" itu juga yang saya pakai untuk membuat JSA/JHA di tempat kerja saat ini. Karena itu, saya bersimpul sementara tentang JSA dan TRA bahwa kemungkinan JSA/JHA yang mula-mula dikembangkan dibandingkan dengan TRA. Mungkin saja tujuannya biar keren maka dibuatlah "istilah" baru tentang JSa dengan kulit baru yang disebut TRA. Moga-moga simpulan kata dari saya ini adalah salah dan ada rekan lain yang mau mengoreksinya.
By the way, saya stop soal JSA/TRA dari faset perbedaan. Dan kita lihat persamaannya dalam pembuatannya. Dan secara sederhana ilmu ini juga saya dapatkan dari tempat lama dan saya kembangkan secara mandiri. Lalu dipertajam lagi di tempat baru. Moga-moga pedoman singkat dalam membuat JSA/TRA berikut ini dapat membantu sebagai referensi sederhana.
Langkah-langkah yang saya maksud adalah:
Step -1:
Jenis pekerjaan apa saja yang memungkinkan dibuatkan JSA/TRA?
Pilihlah pekerjaan atau tugas yang akan dibuatkan JSA/TRAnya, antara lain:
Pekerjaan yang ada riwayat atau potensi mencelakakan atau mencederai.
Penyediaan peralatan yang baru;
Tambahan pekerjaan yang baru;
Terjadinya perubahan metode kerja.
Kehadiran karyawan baru yang terlibat untuk mengeksekusi suatu pekerjaan.
Step - 2:
Uraikanlah tugas demi tugas secara detil dan dalam langkah yang logis.
Kenali langkah sederhana beserta urutan-urutan yang hendak dikerjakan;
Batasilah langkah-langkah yang dibuat maksimal 10 langkah (jangan terlalu banyak).
Step - 3:
kenalilah bahaya yang terkait atas langkah-langkah tugas dari pekerjaan yang dibuatkan JSA/TRA-nya.
Bahaya-bahaya yang harus dipertimbangkan antara lain (namun tidak terbatas pada daftar berikut ini):
Tekanan (pressure)
listrik (electricity)
Kimia (chemicals)
Peralatan yang berputar (rotating equipment)
Kendaraan (vehicle)
Ketinggian (height)
Kedalaman (depth)
Ruang terbatas (confined space)
Getran (vibration)
Akses atau jalan keluar masuk (access)
Benda bergerak (moving object)
Benda panas/dingin (hot/cold objects)
Bakteri (bacteria)
Hidrokarbon/terlepasnya gas (hydrocarbo/as releases)
Pertimbangkan juga mekanisme yang menyebabkan cedera berikut ini:
Tertabrak oleh (struck by)
Tersangkut di/pada (caught in/on)
Tertekan/eksersi berlebihan (strain/overexertion)
Benda terjatuh (dropped objects)Bertabrakan dengan (strike against)
Tergelincir/terantuk atau tersandiung/terjatuh (slip/trip/fall)
Terhirup (inhg\haling)
Ledakan/kebakaran (fire/explosion)
Terpajan gas/panas atau bahang (istilah baru untuk heat)/uap/bau/debu/kimia (exposure of gas/heat/vapour/fumes/dust/chemicals
Pertimbangan lainnya adalah:
Pencemaran lingkungan atau dampak negatif (pollution or negative impact to environment.
Kerusakan pada peralatan (damage to equipment)
Faktor manusia misalnya kompetensi, pelatihan, kebugaran, kelelahan dll (human factors i.e. competency, training fitness, fatigue, etc)
Oeperasi simultan atau dadakan (simulataneous operations)
Rekan kerja (fellow employees)
Step - 4:
Kembangkanlah tindakan-tindakan untuk menghilangkan atau mengurangi resiko yang terkait pada pekerjaan yang dibuatkan JSA/TRA-nya.
Hirararki kontrol hendaknya dipakai di dalam menentukan tindakan-tindakan pengurangan resiko.
Eliminasi atau substitusi terhadap proses atau bahan baku yang dipakai.
Pengendalian rekayasa seperti pelindung (guards), bantuan mekanis (mechanical aids), dll
Pengendalian administrasi seperti mengurangi waktu pajanan, mengurangi jumlah karyawan dll
Alat pelindung diri sebagai cara terakhir yang dipakai.
Step - 5:
Catatlah penilaian atas resiko kerja.
Formulir standar yang telah dibuat harus dipakai, minimal (namun tidak terbatas pada yang disebutkan) untuk formulir yang dibuat dan berisi:
Nomor langkah
Jelaskan langkah-langkah tugas/kerja
Bahaya potensial yang terkait
Menajemen bahaya dalam pengendaliannya
Step - 6:
Tinjau ulang atau periksa kembali JSA/TRA yang sudah dibuat dan mutakhirkan atau perbaharui (review & update JSA/TRA).
Kapan tinjau ulang harus dilakukan? Ketika pekerjaan itu selesai. Sebab bisa saja pada kenyataannya di lapangan terjadi hal yang tidak sesuai, dll.
Karena ada bahaya-bahaya lain terlihat yang sebelumnya tidak nampak/ teridentifikasi (unforseen).
Ada terjadi perubahan metode kerja.
Pekerjaan tersebut atau pekerjaan yang sama akan dikerjakan lagi. Bisa jadi ada hal-hal yang berbeda pada waktu dan lokasi yang berbeda namun pekerjaan yang mirip atau sama.
From Asososiasi Ak3 Kepri
Komentar